Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Selasa, 20 Mei 2014

Penggunaan tanda baca dalam bahasa indonesia


MAKALAH PENGGUNAAN TANDA BACA
I.PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.


1.2.Rumusan Masalah
Rumusan-rumusan masalah antara lain sebagai berikut:
1.    Apa yang dimaksud dengan paragraf deskripsi dan paragraf naratif ?
2.    Apa Ciri-ciri dari paragraf deskripsi dan paragraf naratif  ?
3.   Bagaimana cara membuat paragraf deskripti dan paragraf naratif






II.PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Paragraf

Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.


Dalam paragraph terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.

2.2  Paragraf Deskriptip dan Paragraf Naratif

v  paragraph deskriptip

Paragaf deskriptif disebut juga suatu paragraph yang menggambarkan suatu keadaan dengan cukup terperinci. Dan seolah-olah menyaksikan atau merasakan keadaan yang digambarkan.
Contoh paragaraf deskriptipi :
Diantara daun kayu tampak didepan mereka tebing itu turun kebawah. Dikakinya tegak pondok , sunyi mati, tak sedikit jua pun kentara bahwa dia melindungi manusia yang hidup, pandai bergerak dan bersuara. Dibawahnya kedenganran sebentar-sebentar sapi mengendus dan binatang-binatang itupun kelihatan kekabur-kaburan dalam sinar bara yang kusam. Dari celah-celah dinding pondok, keluar cahaya yang kuning merah, tetapi tiada berupa jauh sinar yang halus itu, lenyap dibalut oleh kelamnya maha kuasa. Disekeliling pondok itu tertengok pedati, ketiganya sunyi dan sepi pula.

A.   Ciri-ciri paragraf deskripsi.
1)      Menyajikan keadaan peristiwa, tempat, benda atau orang.
2)      Menimbulkan kesan-kesan tertentu kepada pembacanya.
3)      Banyak menggunakan kata-kata prase yang bermakna keadaan atau sifat.

B.    Pola-pola pengembangan paragraf deskripsi
1)      Pola tematis
Setiap tema diwakili oleh satu atau dua buah kalimat.
Adapun tema yang terdapat didalam paragraf adalah :
1.      Alunan nada
2.      Ribuan pasang tangan
3.      Ribuan mahasiswa baru dan Sivitas Akademi Unpad
4.      Permainan mereka dan
5.      Acara yang merupakan rangkaian Dies Natalis Ke-50 Unpad
Contoh paragraf yang berpola tematis :
Terdengar suara seruling sangat merdu. Terasa menyayat-nyayat hati. Suara gamelan bertalu-talu berselang dengan suara gong’ gung…… gung…….. ! begitu menggema suara itu. Tepuk tangan penonton sesekali menyelinginya. Tidak ada kesedihan lagi disana, meskipun bagiku, semuanya tidak lebih dari semua peristiwa yan memilukan.

Tema-tema dalam paragraf itu antara lain :
1.      Suara seruling
2.      Suara gamelan
3.      Tepuk tangan penonton
4.      Kesedihan dan
5.      Sebuah peristiwa yang memilukan.
2)      Pola keruangan
Susunan paragraf ini disusun menurut urutan ruang, misalnya dari atas kebawah, dari pinggir ketengah, dari utara keselatan, dan sebagainya. Adapun urutan penggunaannya yaitu :
1.     `Diantara daun kayu
2.      Dikakinya
3.      Dibawahnya
4.      Di celah-celah dinding, dan
5.      Disekeliling pondok.

C.    Penggunaan frase adjektif
Salah satu cirri paragraph deskripsi adalah banyknya menggunakan kata atau frase adjektif. Adapun yang dimaksud dengan frase adjektif adalah kelompok kata yang intinya berupa kata sifat.
Contohnya :
Begitu memukau, sudah rusak, dan indah sekali
Ketiga kelompok itu dinakan dengan frase adjektif karena unsur intinya berupa kata sifat.

D.  Tujuan paragraf deskriptif
Paragraf deskriptif bertujuan untuk menggambarkan suatu objek sehingga pembaca bisa seolah-olah melihat, mendengar, merasakan atau mengalami objek dan peristiwa yang dideskripsikan penulis.

E.   Langkah Menulis Paragraf Deskriptif

1) Cari sebuah topik


Untuk menulis paragraf deskriptif dengan baik, pertama kali yang harus kamu lakukan adalah 1) mencari topik yang bagus, dan 2) mempelajari dengan baik topik tersebut.

Agar lebih mudah pada langkah awal ini, cara terbaik untuk mendapatkan ide topik yang akan diangkat atau ditulis dalam bentuk paragraf deskriptif adalah melihat apa yang ada disekelilingmu. Coba berjalan-jalan dirumah, ruang tamu, sampai ke dapur, lihat semua hal yang ada, tentu kamu akan mendapatkan hal atau objek yang baik untuk ditulis deskriptif. Sepatu baru, tas kesayangan, meja belajar, dan lain-lain adalah ide menarik yang bisa ditulis secara deskriptif.

Selanjutnya pelajari objek yang sudah kamu dapatkan. Untuk mempermudah coba ikuti beberapa pertanyaan berikut untuk mempelajari objek yang akan di tulis.
Bagaimana rasa, suara, bau objek ini?
Berapa ukurannya?
Bagaimana bentuknya?
Berapa beratnya?
Apa warnanya?
Bagimana kondisinya?

Kembangkan terus pertanyaan lanjutan sampai kamu benar-benar memahami objek tersebut.

2) Rancanglah sebuah paragraf deskriptif


Setelah kamu memilih sebuah topik dan telah mengoleksi beberapa detail topik tersebut, kamu sudah siap untuk menyusun paragraf deskriptif dengan merancang paragraf deskriptif secara kasar. Tulis saja topik utamanya dan semua detail yang telah kamu ketahui.

3) Revisi Paragraf deskriptifmu


Kini saatnya kamu merevisi paragraf kasar yang telah kamu tulis. Konsentrasi saja pada penyusunan gambaran detail yang kamu buat. Apakah kalimatnya sudah jelas, logis, dan setiap detail dapat tersusun dengan baik.

4) Cek dan Baca kembali paragraf deskriptifmu


Paragraf deskriptif hasil revisimu sudah selesai, kini saatnya membaca kembali. Ajak teman kamu untuk membacanya dan minta pendapatnya  untuk memperbaiki tulisanmu. Kamu juga bisa menggunakan beberapa pertanyaan ini untuk cek apakah paragraf deskriptifmu telah memenuhi syarat.

Apakah paragrafmu sudah dimulai dengan sebuah kalimat utama? Sebuah kalimat utama mengenai objek yang akan jelaskan detailnya.
Apakah paragraf sudah konsisten, jelas dan spesifik?
Apakah paragraf sudah tersusun dengan kalimat yang lengkap?
Apakah semua kalimat pendukung yang berisi gambaran dan penjelasan sudah menjelaskan kalimat utama di awal paragraf?
Apakah kamu sudah mengurutkan deskripsinya dengan baik dan logis?
Apakah kamu sudah menutup paragraf dengan kalimat yang mengesankan bahwa objek yang kamu deskripsikan itu adalah hal yang sepesial, istimewa, atau unik, yang menarik pembaca?

Bila pertanyaan-pertanyaan dasar tersebut telah dapat kamu aplikasikan pada paragraf yang baru kamu buat, maka kamu sudah mendapatkan sebuah paragraf deskripsi yang baik.

Contoh Karangan Paragraf Deskripsi


Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan kehalaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan terlihat sawah-sawah milik para petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makanan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesa ku rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani.

Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran. Tetangga ku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur.

Dihalaman rumah kakek ku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang indah desa yang sangat asri dan damai ini adalah desa tempat tinggal kakek ku serta tempat kelahiran ku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling sering aku kunjungi saat liburan. Selain bias bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.

v  Paragraf naratif

A.Pengertian paragraf naratif
Paragraf naratif merupakan suatu bentuk paragraf yang berusaha menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa dengan nyata sehingga seolah-olah pembaca melihat dan mengalami sendiri peristiwa atau kejadian tersebut. Unsur-unsur penting dalam paragraph naratif adalah unsur perbuatan atau tindakan, tempat dan rangkaian waktu. Oleh karena itu sebuah paragraf naratif seringkali digunakan dalam penulisan prosa dalam karya sastra. Paragraf naratif, biasanya mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu.

B. Jenis – jenis paragraf naratif
Paragraf narasi sendiri dibagi menjadi dua macam yakni narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
1. Narasi ekspositoris
Narasi ekspositoris adalah suatu bentuk narasi yang yang tujuanya menyampaikan informasi mengenai berlangsungnya suatu peristiwa atau proses. Narasi ini bersifat memperluas pengetahuan pembaca. Tahapan tahapan dalam suatu proses disampaikan dengan bahasa yang informatif dengan titik berat pada penggunaan kata denotatif.

Contoh paragraf narasi ekspositoris :
Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama adalah membeli merpati satu pasang di tempat usaha peternakan merpati. Jika merpatinmasih kecil, usahakan kandang tidak terlalu terbuka agar suasana dalam kandang cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah makanan dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara teratur untuk menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya.

2. Narasi sugestif
Narasi sugestif adalah suatu bentuk narasi yang tujuanya merangsang saya khayal pembaca. Tujuan utamanya adalah memberi makna atas peristiwa atau kejadian sebagai suatu pengalaman . Bahasa yang digunakan lebih condong ke bahasa kiasan dengan menggunakan kata kata konotatif.

Contoh paragraf narasi sugestif :
Saya menuju ke lapangan terbang, dengan menunjukkan kartu kuning, segera saya diijinkan turut menumpang Dakota. Turun dari kemayoran segera saya naik taksi pula ke Priok. Kapal yang akan berangkat ke Singapura ialah majesty. Secepat rusa saya berlari menuju kapal tersebut. Berdiri sambil bersandarkan terali tampak seorang laki laki setengah tua, berpakaian teluk belanga berpeci seremban dan berkain sarung Trengganau

3. Narasi informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
4. Narasi artistik
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.

C. Ciri – ciri Paragraf naratif

      Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
      Dirangkai dalam urutan waktu.
      Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
      Ada konfiks.
      Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
      Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
      Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
      Menekankan susunan secara kronologis
      Adanya unsur unsur paragraf narasi seperti tema, alur atau plot, setting dan juga adanya sudut pandang tertentu dari penulis.
      Memiliki nilai estetika. Dalam paragraf narasi diharapkan penulis bisa lebih membebaskan fikiran dan lebih kreatif dalam menentukan diksi  yang akan digunakan. Selain itu gaya penyusunan kalimat juga akan mempengaruhi hal tersebut.


D. Tujuan paragraf naratif
1.Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
2. pengalaman estetis kepada pembaca

E.Langkah-langkah menulis karangan narasi
1.Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
2.Tetapkan sasaran pembaca
3.Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
4.Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
5.Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung        cerita
6.Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut

F.Contoh paragraf naratif

Tahun 1878 di sebuah kota kecil bernama Bonstok, Bosnia, terdapat sepasang suami istri yang sedang tersenyum menyambut kedatangan buah hatinya yang lahir kedunia. Ialah Domnest Outalk, seorang anak yang nantinya akan memimpin negara tempat kelahiranya tersebut. Waktu berlalu, hingga menginjak tahun 1891 ketika sang patriot muda memutuskan untuk mencari jati dirinya di tanah perantauan jauh dari ayah bundanya. Namun bukan tanpa hasil 10 tahun berselang, Agustus 1901, ia berhasil mencapai jajaran konsulat negara yang dipandang. Dan berkat tetesan darah dan keringat, tampuk kekuasaan tertinggi pun dapat ia raih di tahun 1913. Pencapaian yang sungguh membanggakan kedua orang tuanya.


























III.PENUTUP



3.1  Kesimpulan
3.2 Saran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar